4 Kesalahan Pelaku UKM Saat Mengelola Keuangan

menu melayang

Jumat, 06 Agustus 2021

4 Kesalahan Pelaku UKM Saat Mengelola Keuangan

 4 Kesalahan Pelaku UKM Saat Mengelola Keuangan - Pebisnis UKM bisa dipastikan memiliki strategi dalam mengatur keuangan. Pengelolaan keuangan menjadi hal mutlak wajib dikuasai oleh pengusaha UKM. Oleh karena itu pada kesalahan pelaku UM dalam mengelola keuangan sebenarnya masih bisa dicegah. Sehingga tidak ada dampak buruk membuat sektor UKM gulung tikar.

Kekurangan dalam menjalankan bisnis UKM ini biasanya berada di sektor pengeturan keuangan. Hal ini akan selalu bisa jadi modal penting untuk bisa mengetahui sejauh mana proses memaksimalkan semua peluang dalam memperoleh sistem terbaik dalam mengelola keuangan.

Kesalahan Pelaku UKM Saat Mengelola Keuangan


Kesalahan Pelaku UKM di Pengeloaan Uang

Memulai sebuah bisnis UKM harus memiliki modal. Bukan hanya modal berbentuk uang saja, akan tetapi dari segi pengetahuan mengelola keuangan juga sangat diperlukan. Untuk itulah semua kesalahan dalam menjalankan sistem keuangan akan berdampak buruk pada kelancaran sektor usaha.

Untuk itulah menjadi sangat penting bagi pebisnis UKM dimana mereka wajib tahu seperti apa pengelolaan sistem keuangan yang wajib dicermati. Agar nantinya tidak ada potensi gulung tikar akibat dari kesalahan pengelolaan uang, sebaiknya kita ketahui dahulu seperti apa wujud kesalahan para pelaku bisnis UKM dalam mengelola uang.

1. Menggunakan Satu Rekening

Penggunaan rekening bank sebagai satu tempat menyimpan keuntungan beserta modal biasanya masih dilakukan. Padahal akan lebih baik jika rekening untuk menyimpan pengeluaran dan pemasukan di bisnis berada di beda rekening. 

Pelaku bisnis UKM sebisa mungkn harus memisahkan dana rekening pribadi dengan rekening untuk keperluan bisnis. Maka dari itu tidak ada dana yang tercampur baik itu untuk keperluan bisnis ataupun kebutuhan pribadi. 

Rata-rata kesalahan pelaku UKM dalam mengelola uang adalah menyimpan dana dalam satu rekening kemudian tidak mencatat pengeluaran dan pemasukan. Sehingga tanpa disadari uang di dalam rekening tercampur hingga tak tahu berapa total pemasukan dan pengeluaran.

2. Tidak Mencatat Pengeluaran

Salah satu aspek penting untuk mencegah terjadinya gulung tikar akibat kesalahan pengaturan keuangan adalah mencatat semua pengeluaran dan pemasukan. Bagi seorang pelaku bisnis UKM harus mengerti bagaimana cara mencatat pengeluaran dan pemasukan.

Biasanya dalam satu hari pencatatan pendapatan dna pengeluaran wajib dilakukan. Hal ini pun untuk menghindari penggunaan dana tak perlu. Kemudian buat beberapa bagian mulai dari pendapatan, laba, pengeluaran dan beberapa pos dana yang lebih lengkap.

Semakin mahir Anda membuat catatan pengeluaran dan pemasukan, maka dari potensi kesalahan dalam mengatur uang ataupun bangkrut karena tidak mengatur pos pengeluaran dan penerimaan tidak akan terjadi.

3. Memakai Harga Teman

Satu kesalahan pelaku UKM berikutnya adalah masih menganut harga teman. Sekarang ini ada sekain banyak standar profesional dalam penjualan produk. Maka dari itu jangan sampai Anda memberi harga pertemanan baik kepada kerabat, saudara, ataupun keluarga. 

Kebiasaan tersebut tidak baik dalam dunia bisnis, bahkan Anda harus konsisten dalam memberi patokan harga yang nantinya bisa jadi acuan berapa total keuntungan Anda. Jika nanti produk dijual dengan harga pertemanan maka potensi kerugian akan lebih besar. Apalagi pembeli masih sering melakukan hal sama dengan dalih masih saudara ataupun teman.

Bisnis adalah bisnis, sehingga tidak memandang itu orang terdekat sebagai pengecualian. Jadi sebisa mungkin Anda harus konsisten dalam menerapkan harga. Jangan sampai kesalahan pelaku UKM dalam menentukan harga akan jadi boomerang bagi bisnis lainnya.

4. Menggunakan Laba Untuk Bersenang-Senang

Ingatlah bahwa dalam sebuah bisnis UKM bisa dipastikan ada pasang surutnya. Ketika bisnis dan penjualan produk sudah terbilang laris. Maka dari total keuntungan ataupun laba sebaiknya ditabung untuk antisipasi jika dibutuhkan nanti.

Namun salah satu kesalahan pelaku UKM saat ini adalah sering menggunakan laba bisnis untuk bersenang-senang. Diperparah lagi laba digunakan untuk membeli produk ataupun barang bersifat konsumtif. 

Akan lebih baik jika setiap laba penjualan langsung dimasukkan dalam dunia investasi. Adapun investasi yang sering dipilih mulai dari emas, reksadana, hingga investasi properti dan lainnya. Sehingga dari ketersediaan uang ataupun laba masih bisa konsisten.

Kesimpulannya

Setiap kesalahan pelaku UKM sampai detik ini benar-benar memberi dampak kurang baik. Sehingga diperlukan sejumlah peluang baru dalam memaksimalkan sejumlah pemikiran mengenai standar-standar paling tepat. Menjalankan bisnis UKM harus total dan disiplin, sehingga banyak kalangan menginginkan aspek-aspek terbaik yang membuat bisnis UKM jadi lebih maksimal.

Blog Post

Related Post

Bersponsor

Pencarian

Artikel Terbaru

Artikel Iklan

Bersponsor

Riau Florist Papan Bunga Pekanbaru