Kontrak dan Perjanjian di Surabaya: Kontrak Jual Beli Online
Pembuatan Kontrak dan Perjanjian di Surabaya: Kontrak Jual Beli Online - Di era digital seperti sekarang, transaksi jual beli semakin mudah dilakukan. Masyarakat tinggal membuka marketplace, memilih barang, transfer, dan barang dikirim. Namun di balik kemudahan itu, ada risiko hukum yang sering tidak disadari banyak orang. Mulai dari wanprestasi, barang tidak sesuai, hingga sengketa pembatalan transaksi. Di sinilah kontrak jual beli online memegang peran penting sesuatu yang selama ini sering dianggap sepele.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara sederhana namun menyeluruh tentang apa saja aspek hukum yang perlu diperhatikan dalam kontrak jual beli online, terutama bagi pelaku usaha yang berkegiatan di Surabaya dan sekitarnya.
Mengapa Kontrak Penting dalam Jual Beli Online?
Banyak orang beranggapan bahwa transaksi online tidak perlu kontrak. Padahal, setiap transaksi baik lisan maupun tulisan secara hukum sebenarnya sudah termasuk perjanjian.
Perbedaannya hanya pada seberapa mudah perjanjian itu dibuktikan ketika terjadi masalah.
Dalam transaksi online, bukti sangat penting. Konfirmasi chat, deskripsi produk, invoice, dan syarat ketentuan toko semuanya dapat menjadi bagian dari kontrak. Namun tanpa aturan yang jelas, pelaku usaha atau konsumen bisa dirugikan.
Bagi pelaku usaha di Surabaya yang menjual produk secara online, kontrak atau perjanjian sederhana sebenarnya bisa melindungi dari banyak potensi masalah hukum. Misalnya:
- Pembeli mengajukan komplain yang tidak sesuai kenyataan
- Barang sudah dikirim tapi pembeli menolak menerima
- Pembatalan sepihak setelah proses produksi
- Permintaan refund tanpa alasan kuat
Dengan memiliki kontrak yang jelas, pelaku usaha dapat lebih tenang saat menjalankan bisnis.
Apa Saja Hal-Hal Hukum yang Sering Diabaikan?
Berikut beberapa poin penting yang sering tidak diperhatikan banyak orang saat melakukan transaksi jual beli online:
a. Tidak memberitahu syarat dan ketentuan secara lengkap
Banyak toko online hanya fokus pada promosi dan deskripsi produk, tetapi tidak menjelaskan aturan transaksi seperti:
- Kebijakan pengembalian barang
- Tenggat waktu komplain
- Barang yang tidak bisa direfund
- Perubahan harga
- Biaya kirim, ongkir balik, dan risiko kerusakan saat pengiriman
Padahal, poin-poin ini sangat penting secara hukum.
b. Tidak memiliki bukti transaksi yang jelas
Sebagian orang mengandalkan chat, padahal chat mudah terhapus. Bukti transaksi yang ideal meliputi:
- Invoice
- Bukti pembayaran
- Nomor pesanan
- Catatan pengiriman
- Screenshot percakapan penting
Semua ini dapat menjadi bagian dari “kontrak online”.
c. Tidak menyebutkan spesifikasi produk secara rinci
Misalnya ukuran, warna, bahan, kualitas, garansi, atau kondisi khusus.
Kurangnya spesifikasi bisa berujung sengketa ketika pembeli menganggap barang tidak sesuai.
d. Pembatalan sepihak tanpa aturan
Baik pembeli maupun penjual sering membatalkan transaksi tanpa ketentuan yang jelas.
Padahal, dalam hukum perdata Indonesia, pembatalan sepihak termasuk wanprestasi jika tidak diatur dan disepakati sebelumnya.
e. Mengabaikan jejak digital sebagai bukti hukum
Padahal, menurut praktik di pengadilan, jejak digital seperti email, chat WhatsApp, dan bukti transfer dapat dijadikan alat bukti selama dapat diverifikasi.
Dasar Hukum Kontrak Jual Beli Online di Indonesia
Meski dilakukan secara digital, kontrak jual beli online tetap tunduk pada hukum perdata Indonesia, khususnya:
a. Pasal 1320 KUH Perdata
Tentang syarat sah perjanjian yang terdiri dari:
- Kesepakatan
- Kecakapan
- Objek tertentu
- Sebab yang halal
b. UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik)
Mengakui bahwa dokumen elektronik dan transaksi digital adalah sah secara hukum.
c. PP 71/2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik
Mengatur kewajiban pelaku usaha dalam transaksi online, termasuk transparansi informasi.
Dengan memahami dasar hukum ini, pelaku usaha di Surabaya dapat lebih percaya diri menjalankan bisnis secara profesional, baik melalui marketplace, media sosial, atau website sendiri.
Apa Saja yang Harus Ada dalam Kontrak Jual Beli Online?
Berikut poin-poin penting yang sebaiknya dicantumkan dalam sebuah perjanjian atau kontrak online:
1. Identitas penjual dan pembeli
Termasuk nama, alamat, dan kontak yang bisa dihubungi.
2. Deskripsi dan spesifikasi produk
Ditulis dengan jelas dan detail agar tidak menjadi bahan sengketa.
3. Harga dan mekanisme pembayaran
Termasuk biaya tambahan seperti ongkir, packing, atau asuransi.
4. Proses dan estimasi pengiriman
Termasuk siapa yang bertanggung jawab jika terjadi kerusakan saat pengiriman.
5. Kebijakan retur atau refund
Sangat penting untuk bisnis online.
6. Ketentuan pembatalan
Dijelaskan kapan pembatalan bisa dilakukan dan konsekuensinya.
7. Penyelesaian sengketa
Menjelaskan bagaimana jika terjadi masalah, misalnya melalui mediasi atau jalur hukum.
Kontrak sederhana seperti ini bisa membuat bisnis menjadi lebih profesional dan aman.
Manfaat Kontrak bagi Pelaku Usaha di Surabaya
Surabaya adalah salah satu kota dengan tingkat perkembangan bisnis digital paling pesat di Indonesia. Banyak pelaku UMKM, toko online, dan brand lokal bermunculan setiap tahun.
Berikut adalah manfaat penting memiliki kontrak yang jelas bagi pelaku usaha di Surabaya:
1. Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan dan Mitra Bisnis
Banyak konsumen kini semakin cermat dalam bertransaksi. Mereka ingin memastikan bahwa penjual yang mereka pilih dapat dipercaya. Dengan menyediakan kontrak atau syarat ketentuan yang jelas, pelaku usaha bisa menunjukkan bahwa bisnis dijalankan secara profesional dan transparan.
Selain pelanggan, mitra bisnis seperti supplier, vendor, atau agen juga akan merasa lebih aman bekerja sama jika semua hak dan kewajiban tertulis dengan jelas. Semakin jelas kontraknya, semakin besar rasa percaya yang terbentuk.
2. Mengurangi Risiko Komplain Tidak Berdasar
Dalam dunia online, komplain adalah hal yang sangat mudah muncul. Namun tidak semua komplain memiliki dasar hukum yang kuat. Dengan kontrak yang mengatur:
- batas waktu komplain,
- ketentuan retur,
- kondisi barang yang dapat direfund,
- kebijakan pembatalan.
Dengan ini pelaku usaha bisa menghindari komplain yang tidak tepat sasaran dan tidak sesuai ketentuan.
Contohnya, jika dalam kontrak tertulis bahwa pembeli harus mengecek barang dalam 1x24 jam setelah barang diterima, maka komplain yang diajukan 3 hari kemudian dapat dianggap tidak relevan. Ini membantu pelaku usaha menjaga reputasi dan tidak rugi karena permintaan yang tidak sesuai perjanjian.
3. Memperjelas Alur dan Proses Transaksi
Kontrak dapat dijadikan panduan kerja sehingga setiap transaksi berjalan sesuai prosedur. Pelaku usaha bisa menetapkan hal-hal penting seperti:
- kapan pembayaran dianggap sah,
- bagaimana proses produksi berlangsung,
- kapan barang dikirim,
- siapa yang menanggung risiko kerusakan saat pengiriman,
- bagaimana pembeli harus memberikan konfirmasi.
Di kota sebesar Surabaya dengan tingkat permintaan cepat dan persaingan ketat proses yang rapi akan meningkatkan efisiensi dan mengurangi kesalahpahaman.
Di kota sebesar Surabaya dengan tingkat permintaan cepat dan persaingan ketat, proses yang rapi akan meningkatkan efisiensi dan mengurangi kesalahpahaman.
4. Menjadi Bukti Hukum yang Kuat Jika Terjadi Masalah
Salah satu fungsi terpenting kontrak adalah menjadi alat bukti jika terjadi sengketa. Banyak pelaku usaha online yang mengalami kasus seperti:
- pembeli membantah sudah menerima barang,
- barang sudah rusak dari awal tapi tidak segera dilaporkan,
- pembeli meminta refund padahal barang sudah dipakai,
- kerja sama bisnis berhenti sepihak tanpa alasan jelas.
Jika tidak ada kontrak, pembuktian akan jauh lebih sulit.
5. Meningkatkan Profesionalitas dan Daya Saing Bisnis
Di Surabaya, banyak bisnis berkembang pesat karena mampu membangun citra profesional meski dimulai dari skala kecil. Kontrak atau perjanjian membuat bisnis terlihat lebih serius dan terstruktur.
Untuk UMKM, kantor jasa, hingga bisnis kreatif di Surabaya, penggunaan kontrak adalah langkah yang dapat membedakan antara bisnis biasa dengan bisnis yang siap naik level.
6. Mengurangi Risiko Wanprestasi dan Kerugian Finansial
Salah satu masalah terbesar dalam bisnis adalah wanprestasi ketidakmampuan salah satu pihak memenuhi kewajibannya.
Bagi pelaku usaha online yang melayani banyak pesanan setiap hari, kontrak seperti ini dapat membantu menjaga keteraturan sehingga operasional tidak kacau.
Memiliki kontrak atau perjanjian yang baik memberikan manfaat:
- Meningkatkan kepercayaan pelanggan
- Mengurangi risiko komplain tidak berdasar
- Memperjelas proses transaksi
- Menjadi bukti hukum yang kuat jika terjadi masalah
- Meningkatkan profesionalitas bisnis
Tidak heran banyak pelaku usaha mulai menyusun kontrak sederhana agar transaksi lebih aman dan tertata.
Kesimpulan
Kontrak jual beli online bukanlah sesuatu yang rumit atau hanya untuk perusahaan besar. Jika kamu kesulitan untuk membuat pembuatan kontrak dan perjanjian di surabaya kamu tidak perlu khawatir, karena Kontrakhukum.com siap membantu anda dalam membuat kontrak dan perjanjian di Surabaya.
Bagi pelaku usaha di Surabaya, kontrak ini menjadi alat penting untuk menjalankan bisnis dengan aman dan profesional.
Dengan memahami aspek hukum sederhana seperti syarat sah perjanjian, kebijakan pengembalian, atau bukti transaksi, kita dapat meminimalkan masalah dan menjaga kepercayaan pelanggan.
Jika selama ini kamu menjalankan bisnis online tanpa aturan tertulis, mungkin ini saatnya mulai memperbaikinya konsultasikan bersama Kontrakhukum.com.
Gambar : Kontrakhukum.com


